SASARAN III : PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU DIWASPADAI (HIGH-ALERT)
Obat yang perlu diwaspadai (High Alert Medications) adalah obat yang sering menyebabkan terjadi kesalahan/ kesalahan serius (Sentinel event), obat yang berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (Adverse outcome) seperti obat-obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip (Nama Obat Rupa dan Ucapan Mirip/ NORUM, atau Look Alike Sound Alike/ LASA).
Termasuk Obat High Alert :
- Insulin
- Narkotika
- Kemoterapi
- Heparin
- Elektrolit Konsentrat
- Elektrolit Konsentrat Tertentu
- LASA
- Anastesi
- Penghambat Neuromuskular
Penyimpanan dan Penataan Obat yang Perlu Diwaspadai (High Alert Medications)
- Obat yang perlu diwaspadai (High Alert Medications) yang sudah diberi penandaan obat “High Alert” disimpan secara terpisah dari obat lain dan diberi selotip warna merah di sekeliling tempat penyimpanan obat.
- Obat yang perlu diwaspadai (High Alert Medications) golongan Kemoterapi disimpan secara terpisah dari obat High Alert lainnya. Obat Narkotika disimpan secara terpisah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
- Obat Look Alike Sound Alike (LASA) disimpan dengan jeda 3 jenis obat atau apabila tidak memungkinkan, obat LASA disimpan pada baris terpisah untuk menghindari kesalahan pengambilan obat.
- Penulisan nama obat dengan nama sama (look alike) di tempat penyimpanan obat menggunakan penulisan Bolded Tall Man Letters, yaitu nama serupa ditulis dengan huruf kecil dan nama berbeda ditulis dengan huruf kapital. Contoh : SOMATOstatin dengan SIMVAstatin.
- Elektrolit konsentrat dan elektrolit dengan konsentrasi tertentu hanya disimpan di instalasi farmasi/ depo farmasi, kecuali yang termasuk dalam daftar obat emergensi yang disimpan dalam troli emergensi.
Penyiapan Obat yang Perlu Diwaspadai (High Alert Medications)
- Semua resep obat yang perlu diwaspadai (High Alert Medications) harus diverifikasi oleh apoteker.
- Dilakukan pemeriksaan ganda (double check) oleh petugas farmasi yang berbeda dalam proses penyiapan obat di depo farmasi.
- Elektrolit dengan konsentrasi tertentu (KCl 7,46%) diencerkan terlebih dahulu sebelum diberikan pada pasien.
Penggunaan Obat yang Perlu Diwaspadai (High Alert Medications)
- Instruksi lisan dan/ atau telepon dalam peresepan obat yang perlu diwaspadai (High Alert Medications) hanya diperbolehkan dalam keadaan emergensi dan pengucapan obat LASA dieja sesuai kaidah International Radiotelephony Spelling Alphabet (mengikuti kaidah pengucapan alfabet yang telah ditetapkan rumah sakit).
- Peresepan obat kemoterapi dan obat anestesi dilakukan oleh dokter yang telah ditetapkan sesuai regulasi di RSUD A. Wahab Syahranie.
- Petugas farmasi memberikan obat high alert ke pasien dengan memperhatikan benar identitas pasien, benar obat, benar dosis, benar waktu pemberian, benar rute pemberian.
- Perawat memberikan obat high alert ke pasien dengan menerapkan 7 benar, yaitu benar obat, benar dosis, benar cara pemberian, benar waktu pemberian, benar pasien, benar informasi, dan benar dokumentasi.
- Sebelum perawat memberikan Obat High Alert kepada pasien maka perawat lain harus melakukan pemeriksaan kembali (double check) dan membubuhkan nama serta tanda tangan pada “Catatan Pemberian Obat” di rekam medis.